Tips Menerapkan Model Kasus Based Learning (Model Pbl)

Aspek-Aspek Penting Model Problem Based Learning (PBL) untuk Guru

Tulisan ini yakni lanjutan dari goresan pena sebelumnya ihwal Mengenal Model Pembelajaran Problem Based Learning (Model PBL). Seperti kita telah ketahui bersama pada artikel tersebut, bahwa model pembelajaran problem based learning yakni model pembelajaran dengan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approach), di mana siswa berguru bersama di dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 6 sampai 10 orang, untuk memecahkan suatu dilema tertentu yang menjadi fokus berguru kelompok. Selain itu, telah disebutkan juga bahwa pada model PBL ini guru berperan sebagai fasilitator yang mensupport kegiatan pembelajaran siswanya, dan bukan sebagai pemberi materi. Ada prinsip konstruktivisme yang harus dipegang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan mengimplementasikan model pembelajaran PBL ini.
:
Proses Kognitif Selama Pembelajaran dengan Model PBL

Baca:
Tips Pembelajaran Berpusat pada Siswa (Student Centered Approach)
Ciri-Ciri Guru yang Menerapkan Konstruktivisme dalam Pembelajaran

Perlu juga kita ingat, bahwa dalam model PBL, dilema yang dicoba untuk dipecahkan oleh siswa bersama kelompoknya tersebut akan menstimulasi siswa untuk berguru secara berdikari secara eksklusif (self-directed learning) secara aktif melalui kegiatan fisik (hands on) dan akan memicu pemikiran mereka (minds on). Melalui proses pembelajaran yang demikianlah maka proses berguru pada diri setiap siswa diharapkan akan terjadi. Mereka berguru berbasis kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah.

Sebagai fasilitator, guru harus berupaya mengubah gaya mengajarnya yang mungkin masih terbawa gaya mengajar dengan metode konvensional-tradisional. Permasalahan yang masih dialami oleh banyak guru yakni di mana guru lebih banyak mempresentasikan materi didik ketimbang menunjukkan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan membangun sendiri pengetahuannya ihwal materi didik tersebut melalui pemecahan dilema yang mereka upayakan dalam implementasi model pembelajaran PBL ini. Untuk menghindari hal semacam ini, latihan dan pemahaman yang baik ihwal model PBL (problem based learning model) ini memang menjadi syarat.


Beberapa Tips dalam Implementasi Model PBL (Model Problem Based Learning)

Berikut ini beberapa tips yang sanggup diperhatikan dan dilakukan guru dalam implementasi model PBL (model problem based learning), antara lain:

Pusat Pembelajaran yakni Pada Siswa (Student Centered)

Guru harus selalu ingat posisinya. Guru yakni fasilitator yang bertugas mensupport kegiatan pemecahan dilema yang dilakukan siswa. Guru bukanlah pemberi solusi dari permasalahan tersebut. Jadi, apapun yang dilakukan di kelas oleh guru, semata-mata yakni untuk tujuan membantu pembelajaran atau proses berguru siswa. Ketika sentra pembelajaran di kelas yakni siswa, maka akan terlihat bahwa segala acara berguru jelas-jelas nampak pada siswa.

Arahkan Pertanyaan-Pertanyaan

Pada ketika proses pembelajaran di kelas di mana guru menerapkan model problem based learning, maka guru harus mengarahkan siswa melalui pertanyaan-pertanyaan, bukan penjelasan. Pertanyaan-pertanyaan dari guru, ataupun pertanyaan-pertanyaan dari siswa akan mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa untuk menemukan gosip baru. Pertanyaan-pertanyaan siswa tidak dijawab oleh guru, tetapi akan diarahkan sedemikian rupa sehingga siswa berusaha mencari tahu ihwal balasan pertanyaan itu, yang akan bernilai penting apabila jawaban-jawaban atas pertanyaan itu nantinya akan membantu mereka menemukan solusi untuk dilema yang disajikan. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah siswa akan dimotivasi untuk mempelajari pengetahuan baru.

Fasilitasi Siswa Melakukan Penyelidikan untuk Menyelesaikan Masalah

Ketika siswa atau kelompok siswa dihadapkan pada suatu masalah, mereka akan membutuhkan penyelidikan untuk menyelesaikannya. Penyelidikan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan gosip yang mereka perlukan. Pada ketika inilah mereka bekerjsama sedang membangun pengetahuannya. Mereka sanggup menelusuri bermacam-macam materi bacaan yang telah disediakan melalui fasilitasi guru. Mereka sanggup melaksanakan percobaan-percobaan dan merancangnya sendiri sesuai dengan tujuan mereka. Guru harus memfasilitasi keberlangsungan kegiatan penting dalam model problem based learning ini.

Berikan Otonomi pada Siswa

Ketika kelompok siswa atau siswa telah bisa berinisiatif untuk melaksanakan penyelidikan, mempelajari sesuatu yang mereka rasa akan dibutuhkan untuk penyelesaian masalah, maka guru harus menunjukkan otonomi kepada siswa. Guru menunjukkan kebebasan cara-cara apa yang akan siswa tempuh untuk memecahkan masalah, tetapi tentu tetap dengan pengarahan biar penyelesaian dilema yang dilakukan akan lebih efektif. Memberikan otonomi kepada siswa diharapkan akan menumbuhkan motivasi intrinsik di dalam diri mereka untuk berguru menurut kebutuhan mereka. Ini akan membentuk siswa menjadi pmebelajar yang mandiri.
Baca: Cara Agar Siswa Termotivasi dalam Pembelajaran
Baca : Cara Memotivasi Siswa biar Belajar

Masalah Berasal dari Dunia Nyata

Ketika guru menghadirkan dilema untuk dipecahkan oleh siswa dalam model PBL, maka dilema itu haruslah tiba dari real worls situation alias dari dunia nyata.ini penting biar apa-apa yang akan dipelajari siswa dalam model pembelajaran problem based learning ini bermanfaat bagi kehidupan mereka baik ketika ini maupun nanti ketika mereka terjun ke masyarakat. Prinsip berguru dalam model problem based learning tidak hanya ditujukan untuk menjawab soal-soal tes semata, tetapi yang jauh lebih penting mereka berguru menghadapi dunia aktual dengan melatihkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam pemecahan dilema (problem solving).
:
Tips Mengelola Kelas dengan Pendekatan Berpusat pada Guru (Teacher Centered Approach)
Tips untuk Membuat Materi pembelajaran yang Menarik

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips Menerapkan Model Kasus Based Learning (Model Pbl)"

Posting Komentar