Cara Menciptakan Kerajinan Dari Batok Kelapa

Kerajinan Tangan dari Batok Kelapa

Sebagai salah satu negara yang terletak di kawasan garis khatulistiwa (ekuator), maka Indonesia yang mempunyai beribu-ribu pulau banyak ditumbuhi oleh kelapa (Cocus nucifera). Tanaman ini sanggup diambil batok buahnya (tempurung) untuk dijadikan materi kerajinan tangan yang berkualitas bagus. Tinggal cara mengolah dan memolesnya saja lagi. Kreativitas kita dituntut untuk membuat model-model barang kerajinan yang unik dan berkesan etnik. Tempurung kelapa atau yang juga dikenal sebagai batok kelapa sangat cocok dibentuk barang kerajinan alasannya yaitu teksturnya yang keras dan padat sehingga sangat berpengaruh dan awet. Selain itu warnanya yang coklat kehitaman ditambah urat-urat yang terbentuk di permukaan batok kelapa menyebabkan motif yang khas sehabis diamplas dan dipernis.

Bagi pemula atau anak-anak, salah satu pola kerajinan tangan dari batok kelapa yang gampang cara pembuatannya yaitu wadah multiguna ibarat gambar di bawah. Wadah yang sanggup dibentuk oleh bawah umur SD sekalipun (kelas tinggi) ini hanya memerlukan alat-alat dan materi yang sederhana. Hasilnya boleh juga bukan? Wadah ini sanggup dipakai sebagai tempat perhiasan, asbak rokok (peringatan: rokok membahayakan kesehatan!), bahkan sanggup dipakai untuk tempat menyajikan es krim atau kuliner lainnya. Tentu saja jikalau dipakai untuk tempat makanan, maka pemolesan dengan cat atau pernis tidak dilakukan, dan batok kelapa cukup diamplas hingga licin saja.

Sebagai salah satu negara yang terletak di kawasan garis khatulistiwa Cara Membuat Kerajinan dari Batok Kelapa

wadah pemanis dari batok kelapa, unik dan bernuansa etnik

Cara Membuat Kerajinan Tangan yang Praktis (Wadah Multiguna) dari Tempurung Kelapa

Baiklah, ibarat biasanya blog ini akan memperlihatkan klarifikasi bagaimana cara membuat wadah multiguna ibarat gambar di atas. Tentu saja langkah-langkah tidak terlalu sulit walaupun memerlukan waktu pengerjaan beberapa lama. Mari kita simak.

Siapkan sebutir kelapa yang telah dibuang sabutnya. Kelapa yang sudah dibuang sabutnya ini sanggup dibeli di pasar-pasar tradisional atau tukang sayur keliling. Walaupun, mungkin ukuran kepala yang dijual tersebut besar-besar. Pada tutorial ini saya memakai buah kelapa yang ukurannya kecil (panjangnya sekitar 10 cm saja). Memang ada jenis kelapa dengan buah yang kecil-kecil ibarat ini. Di kawasan saya disebut nyiur salak. Kebetulan di belakang rumah ada pohonnya yang sudah berbuah. Kelapa ini biasa ditanam sebagai hiasan saja dan bukan untuk tumbuhan budidaya perkebunan.

buah kelapa yang telah dibuang sabutnya

Gunakan gergaji pemotong kayu. Potong buah kelapa menjadi dua bagian. Saya mengambil ukuran 2/3 bab ujung, dan 1/3 bab pangkal buah (yang ada matanya). Hati-hati dikala bekerja dengan gergaji. Mintalah santunan orang cukup umur untuk pekerjaan ini jikalau anda belum pernah berurusan dengan gergaji (hehe..he...). Penggergajian harus stabil sehingga dihasilkan bekas potongan yang rapi (rata).
Jemur buah kelapa yang sudah dipotong ini di bawah terik matahari selama 1 atau 2 hari. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kita mencongkel daging buah kelapa yang mungkin menempel dekat pada tempurung (batok) kelapa yang akan kita gunakan sebagai materi pembuatan kerajinan tangan.
Jika daging buah sudah dicongkel, sanggup disisihkan dan dipakai untuk keperluan membuat santan (kelapa tidak rusak kalau dijemur, sehingga santannya masih sanggup dipakai untuk memasak).

membelah buah kelapa dengan gergaji pemotong kayu tidaklah terlalu sulit

Nah, ini ia tempurung kelapa yang sudah dipisahkan dari daging buah kelapa. Pencongkelan daging buah harus hati-hati untuk menjaga jangan hingga pinggiran batok kelapa tidak pecah atau retak.

daging buah kelapa dicongkel dari tempurungnya sehabis dijemur beberapa hari

Pekerjaan selanjutnya yaitu membersihkan sisa sabut yang masih menempel pada batok kelapa. Gunakan pisau untuk mengerik sabut. Hati-hati dikala bekerja dengan pisau.
Setelah sabut higienis dari batok kelapa, gunakan amplas atau kerikil gerinda untuk memperhalus seluruh permukaan luar batok kelapa.

batok kelapa dibersihkan dari sisa sabut dan diamplas hingga licin

Sekarang saatnya menyatukan kedua bab batok kelapa untuk membentuk wadah multiguna kita.
Buat lubang dengan ujung pisau yang runcing pada dasar batok kelapa, di tempat mana nantinya kita akan memasang baut dan mur untuk menyatukan kedua tempurung kelapa. Perhatikan bahwa bab yang perlu diberi lubang yaitu bab potongan ujung buah. Lubang sanggup dengan gampang dibentuk dengan cara memutar-mutar pisau yang ujungnya telah diarahkan pada batok kelapa.
Sementara untuk bab pangkal buah (potongan yang satunya) sudah ada lubang alami bekas keluarnya calon mata tunas kelapa. Perhatikan pada 3 bab cekungan yang ada pada pangkal batok kelapa. Di salah satu cekungan itu terdapat sebuah lubang yang saya maksud.

membuat lubang pada batok kelapa untuk menempatkan baut dan mur

Jika kedua belahan tempurung kelapa sudah mempunyai lubang, maka pasangkan baut dan mur untuk menyatukan keduanya. Atur posisi kedua batok kelapa semoga terlihat bagus.
Oh ya, jikalau anda akan memakai wadah untuk tempat kuliner atau minuman ibarat es krim, maka sebaiknya batok kelapa tidak dilubangi. Makara untuk menyatukan keduanya, anda sanggup memakai lem kayu yang dijual di toko materi bangunan. Tentu anda tak ingin wadah minumannya menjadi bocor atau terdapat karat dari besi baut atau mur bukan?
Jika sudah posisinya oke, maka kencangkan baut semoga batok kelapa tidak bergerak-gerak lagi. Tapi hati-hati, jangan terlalu keras mengencangkan mur dan baut alasannya yaitu sanggup membuat retak batok kelapanya.

mengencangkan mur dan baut pada tempurung kelapa

Langkah terakhir yaitu mengoleskan pernis atau cat transparan untuk mempercantik tampilan kerajinan tangan wadah multiguna ini. Jika diinginkan, anda sanggup pula menambahkan lukisan bermotif tumbuhan atau relief dengan cat hitam, putih, dan coklat (warna natural).